7 Hewan Penghisap Darah yang Perlu Anda Ketahui
Hewan penghisap darah manusia ada di mana-mana, bahkan di rumah Anda. Sebagian dari hewan ini memang tidak berbahaya, namun sebagian lainnya adalah hewan mematikan yang telah merenggut nyawa banyak orang dari berbagai zaman. Mengetahui hewan-hewan apa saja yang menghisap darah sangat penting bagi Anda untuk mewaspadai dan bahkan membasminya. Berikut ulasannya.
1. Nyamuk
Serangga terbang ini akrab bagi kebanyakan orang. Namun, yang sedikit diketahui adalah fakta bahwa hanya nyamuk betina yang minum darah manusia, yang diperlukan untuk membuat telur. Meski nyamuk biasanya hanya menimbulkan bentolan gatal di kulit sebagai reaksi dari salivanya, kita semua tahu bahwa nyamuk dapat menularkan sejumlah penyakit serius, seperti demam kuning, malaria, filariasis, dan demam berdarah. Itulah sebabnya nyamuk dianggap sebagai salah satu hewan paling mematikan di dunia.
2. Kutu
Kutu adalah salah satu serangga yang tampaknya jinak tapi sebenarnya mematikan -seperti dalam kasus Black Death yang menewaskan 75 sampai 200 juta orang antara tahun 1346-1353. Pengisap darah ini diyakini telah membantu menyebabkan wabah pes yang menewaskan seperempat penduduk Eropa selama Abad Pertengahan. Ketika tikus yang terinfeksi mulai mati, kutu menggigit manusia untuk mengisap darah, sehingga menularkan penyakit.
3. Kepinding
Kadang-kadang disebut “parasit yang sempurna,” serangga kecil ini makan di malam hari, seringkali ketika korban mereka sedang tidur, dan gigitan mereka tak terasa sakit karena adanya agen anaesthesia. Kemudian, gigitan kepinding atau kutu busuk akan menjadi bilur gatal. Untungnya, kepinding tidak menularkan penyakit, dan sayangnya, mereka cukup sulit untuk dibasmi.
4. Burung vampire finch
Burung haus darah ini ditemukan di Kepulauan Galapagos. Meskipun sering makan biji-bijian dan serangga seperti spesies finch lainnya, vampire finch juga haus darah. Korban mereka adalah burung booby, yang anehnya tidak keberatan untuk dihisap darahnya. Bahkan, booby sering duduk dengan sabar ketika antrian panjang vampire finch menunggu untuk meminum darahnya!
5. Lintah
Meskipun kebanyakan orang menghindari cacing pengisap darah ini, lintah telah lama digunakan di dunia kedokteran. Pada abad ke-19, lintah digunakan untuk “mengobati” kondisi seperti penyakit mental, tumor, penyakit kulit, asam urat, dan batuk rejan. Meski pengobatan ini sekarang dihentikan, lintah telah menemukan kegunaan barunya dalam dunia kedokteran modern, seperti memulihkan aliran darah ke pembuluh darah yang rusak.
6. Lamprey
Hewan primitif mirip belut ini tidak banyak berubah selama ratusan juta tahun. Lamprey menggunakan mulut mereka -yang tak memiliki rahang dan memiliki banyak gigi- untuk menempel pada ikan. Setelah itu, lamprey akan makan dari darah dan jaringan inang mereka. Kadang-kadang lamprey dapat melekat pada satu ikan selama berminggu-minggu. Untungnya, lamprey jarang menyerang manusia.
7. Kelelawar vampir
Jenis kelelawar ini, yang terdiri atas tiga spesies, adalah satu-satunya mamalia yang makanannya hanya berbasis darah. Meskipun hewan ternak, burung, dan reptil adalah target utamanya, manusia kadang-kadang juga menjadi mangsanya. Kelelawar vampir -yang harus makan setidaknya setiap dua hari- menggunakan gigi tajamnya untuk membuat sayatan kecil pada tubuh korban dan kemudian menjilati darah yang mengalir. Kelelawar vampir yang kenyang sering memuntahkan darahnya untuk berbagi dengan teman-temannya yang lapar.