Mengapa Kesehatan Jantung Penting untuk Otak Anda?
Selama bertahun-tahun, Alzheimer’s Association dengan tepat menggunakan frase “apa yang baik untuk jantung baik untuk otak.” Sekilas kalimat itu tampak seperti pesan atau jargon kesehatan yang umum. Namun setelah berbagai penelitian tambahan dilakukan di kedua area, kalimat sederhana itu terbukti merupakan hasil pemikiran yang solid.
Pengakuan mengejutkan dari para peneliti terkenal yang menghadiri 2014 Alzheimer’s Association International Conference di Kopenhagen bahwa ‘gaya hidup sehat, pada saat ini, adalah harapan terbaik yang kita miliki untuk mencegah atau menunda gejala Alzheimer’ menggarisbawahi konsep ini. Tidak mengherankan, gaya hidup yang direkomendasikan untuk mencegah penyakit Alzheimer adalah gaya hidup yang dianjurkan untuk mencegah serangan jantung dan stroke.
Apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi jantung dan otak kita?
Olahraga: Latihan aerobik meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Jenis latihan ini mengondisikan jantung dan paru-paru untuk bekerja lebih efisien dan menjaga penyerapan oksigen tetap optimal. Jika jantung tidak menerima cukup oksigen, ia harus bekerja keras. Hal ini, pada gilirannya, membuat jantung lebih rentan terhadap penyakit. Latihan aerobik yang sama mampu memompa darah yang kaya oksigen ke otak yang membantu kita berpikir lebih jernih.
Meski latihan ini tidak dapat dianggap sebagai pencegahan atau obat untuk penyakit Alzheimer, ada banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa latihan aerobik mungkin memainkan peran protektif terhadap penurunan kognitif.
Makanan: Pada dasarnya, makanan yang disarankan untuk kesehatan jantung dan kesehatan kognitif hampir sama, misalnya minyak zaitun, kacang-kacangan, ikan, tomat, unggas, sayuran, buah, serta sayuran berdaun gelap dan hijau. Jangan terlalu sering mengonsumsi produk susu berlemak tinggi, daging merah, daging organ, dan mentega.
Mengelola stres: Informasi pada National Institutes of Health membenarkan apa yang dikatakan oleh dokter pada banyak orang: stres kronis memprediksi terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Dan apa yang mungkin mengejutkan banyak orang adalah bahwa stres kronis telah terbukti meningkatkan risiko penyakit Alzheimer juga.
Interaksi sosial: Kesepian, yang dapat diatasi dengan kehidupan sosial yang menyenangkan, adalah area lain di mana kesehatan jantung dan otak menyatu. Penelitian telah menunjukkan bahwa kesepian dapat meningkatkan risiko kita terkena demensia, serangan jantung, dan stroke. Memiliki banyak orang di sekitar kita bukan berarti kita tidak akan kesepian, sebab yang paling penting adalah kualitas hubungannya.
Tentu saja ada banyak pertimbangan lain yang menjadi faktor penentu kesehatan jantung dan otak kita. Genetika, riwayat pekerjaan, paparan bahan kimia, dan temperamen hanya beberapa darinya. Namun, jika kita mencari tahu apa yang bisa kita ubah sekarang, jawabannya adalah gaya hidup.
Ya, dibutuhkan tekad dan upaya untuk latihan, makan dengan baik, dan pada waktu tertentu, dapat memerlukan upaya untuk membuat diri kita bersosialisasi. Kita bahkan mungkin perlu bantuan profesional untuk mengelola stres kronis. Namun, perubahan ini dapat membuat perbedaan besar dalam kesehatan jantung dan otak kita, yang pada gilirannya, akan meningkatkan kualitas hidup.