Mengapa Kebanyakan Keju Bewarna Kuning dan Oranye?
Keju ada di mana-mana. Ada sebuah teori yang mengatakan bahwa keju dapat membuat apa saja terasa lebih enak, mulai dari sandwich dan hamburger hingga pasta dan salad. Awalnya, warna keju bisa bervariasi, mulai dari putih, kuning, atau oranye, tergantung kapan keju itu dibuat dan apa makanan yang diberikan pada sapi.
Di negara-negara subtropis, di musim semi dan musim panas, sapi makan rumput segar dan tanaman lain yang mengandung beta-karoten dan vitamin D. Hal ini mengakibatkan keju berwarna kuning. Sebaliknya, di musim dingin sapi makan jerami sehingga keju berwarna pucat. Keju yang diproduksi pada musim semi dan musim panas adalah keju yang paling digemari, sehingga pembuat keju mulai mewarnai keju mereka. Saat ini mewarnai beberapa jenis keju tak hanya sekedar tradisi.
Cobalah kunjungi stand keju di pasar atau mall dan Anda akan melihat keju dalam berbagai bentuk, ukuran, tekstur, rasa, dan gaya. Meski begitu, semua itu memiliki beberapa kesamaan. Keju pada dasarnya adalah bentuk susu yang mudah diangkut dan diawetkan (biasanya terbuat dari susu sapi, tetapi juga bisa dari susu kambing, susu domba, dan susu hewan lainnya).
Susu, dalam keadaan alami, mengandung air lebih dari 80 persen. Setelah Anda membuang air dan mengompres padatan yang tersisa, Anda telah berhasil membuat keju. Sepanjang proses pembuatannya, ada banyak hal yang dapat dilakukan para pembuat keju untuk mengubah rasa dan penampilan keju buatannya.