Beruang Hitam, Si Hewan Tangkas
Beruang hitam (Ursus americanus) menjalani dua kehidupan yang berbeda, sesuai dengan musim. Pada musim semi, musim panas, dan musim gugur, mereka hanya memikirkan makan. Binatang besar ini dapat terlihat di tepi sungai atau danau sedang mencari ikan salmon. Beruang hitam menyukai resin pohon. Mereka mengupas kulit batang runjung (konifer) sambil menghancurkan beberapa pohon ketika melakukannya. Namun, makanan ini bukan bagian paling penting dari diet mereka. Makanan beruang hitam biasanya 25 persen roden (hewan pengerat) dan 75 persen tanaman.
Ukuran tubuh beruang hitam bervariasi tergantung umur, jenis kelamin, kesehatan, dan musim. Secara umum, pejantan dewasa memiliki berat rata-rata 57–250 kg, sedangkan betina dewasanya rata-rata 41–170 kg. Tinggi beruang dewasa rata-rata adalah 120 hingga 200 cm.
Ketika musim dingin mendekat, beruang hitam akan kembali ke sarangnya dan tidur. Selama dua sampai empat bulan di musim dingin, suhu tubuh dan pernapasan beruang akan melambat. Ia hidup dalam gerakan lambat! Tapi ini bukanlah hibernasi yang sebenarnya. Ketika suhu menjadi lebih hangat, ia akan bangun untuk periode waktu yang singkat. Selama masa istirahat musim dingin, ia hanya makan sedikit, dan kini ia bisa mendapatkan kembali kekuatannya.
Sebagai hewan soliter, beruang hitam tinggal di daerah seluas 2,5 sampai 93 km persegi. Musim kawin terjadi dari bulan Mei hingga bulan Juli. Pada bulan Januari atau Februari, beruang betina akan melahirkan 1-3 anak beruang. Masing-masing beratnya tidak lebih dari 10 ons. Mereka tidak meninggalkan induk mereka untuk berhibernasi di wilayahnya sendiri sampai musim dingin kedua.
Cara berjalannya yang canggung akan membuat kita tidak menyangka bahwa beruang hitam sebenarnya adalah hewan yang tangkas. Ia bisa memanjat, berlari, dan berenang dengan baik. Mamalia besar ini jarang menyerang manusia, kecuali ia disakiti. Tapi induk beruang yang sedang bersama anak-anaknya akan menyerang jika dia merasakan ada bahaya.