Polusi Udara yang Mematikan di China Utara
Warga Beijing, China, kini diminta untuk tetap tinggal di dalam rumah. Anak-anak memakai masker wajah saat pergi ke sekolah. Lapisan kabut asap berwarna abu-abu menyelimuti ibukota. Polusi udara telah menjadi masalah serius di Beijing selama bertahun-tahun. Namun, pencemaran di musim dingin ini telah mencapai tingkat yang sangat berbahaya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta China untuk meningkatkan kualitas udara.
“Polusi China sudah sampai pada tahap yang tak tertahankan,” kata Li Junfeng, penasehat perubahan iklim negara. Para pejabat China lainnya setuju tentang hal itu. Pekan lalu, Presiden Xi Jinping menyatakan polusi menjadi tantangan terbesar Beijing.
Tingkat polusi diukur dengan konsentrasi partikulat (particulate matter/PM) di udara. PM terdiri atas asam, bahan kimia, logam, tanah, dan debu. Partikel terkecil dikenal sebagai PM2.5 karena ukurannya kurang dari 2,5 mikrometer, atau 100 kali lebih tipis dari rambut manusia. Partikel-partikel ini bisa menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan manusia. WHO menganggap konsentrasi PM2.5 pada level diatas 25 sangat berbahaya. Tapi dalam beberapa hari di akhir Februari, level konsentrasi PM2.5 di Beijing melonjak hingga di atas 500.
Polusi udara bukan masalah baru di China. Negara ini telah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir. Ketika ekonomi semakin berkembang, peningkatan jumlah polusi yang disebabkan cerobong asap pabrik-pabrik, seperti pabrik besi dan baja, serta knalpot kendaraan juga meningkat.Para pejabat kesehatan memperkirakan bahwa polusi udara telah membunuh ratusan ribu orang setiap tahunnya. Paparan PM2.5 dapat menyebabkan masalah jantung dan paru-paru serta masalah kesehatan serius lainnya. Dari tahun 2002 sampai 2011, kasus kanker paru-paru meningkat hampir dua kali lipat di Beijing.
Polusi ini juga merugikan pertanian. Kabut asap yang terlalu tebal membuat tanaman tidak mendapatkan cukup cahaya untuk tumbuh. Hal ini bisa menjadi bencana besar bagi para petani. China telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi polusi udara selama beberapa tahun terakhir. Pada 2012, pemerintah China menggelontorkan dana 162 milyar dolar untuk mengatasi polusi air dan udara. Upaya ini meluputi pembersihan sungai, pengurangan penggunaan batu bara, dan peningkatan kualitas bahan bakar minyak.
Sepanjang bulan lalu, ratusan perusahaan industri telah mengurangi atau menghentikan produksi mereka. Kegiatan memanggang makanan dilarang dan orang-orang didorong untuk menggunakan kendaraan umum ketimbang mobil. Tetapi memecahkan masalah pencemaran udara China akan sulit. Bernhard Schwartlander, perwakilan WHO di China, mengatakan untuk mengatasi masalah ini diperlukan peran aktif negara untuk secara ketat mengawasi industri dan ekonomi. Namun, sekalipun langkah-langkah ini diambil, Schwartlander tetap memperingatkan, “tidak ada solusi yang mudah.”
dampak industri terlalu besar bahayanya untuk planet ini. people must be resonsible