Mengenal Kehidupan Masyarakat Kuba
Kebanyakan orang Kuba adalah keturunan dari orang-orang Spanyol dan Afrika yang datang ke pulau itu. Sekitar 65 persen warga Kuba adalah orang kulit putih dan sekitar 10 persennya adalah orang kulit hitam. Sebagian besar sisanya adalah mulatto, yaitu keturunan campuran kulit putih dan kulit hitam. Kuba juga memiliki sebagian kecil warga keturunan China.
Komposisi rasial dan sosial negara berubah secara signifikan antara tahun 1959 dan 1980, ketika sekitar 750.000 orang beremigrasi. Kebanyakan dari mereka adalah orang kulit putih dari kelas menengah. Bahasa Spanyol adalah bahasa resmi Kuba.
Sebagian besar orang Kuba tinggal di daerah perkotaan. Havana adalah ibukota, kota terbesar, sekaligus pusat komersial dan budaya Kuba. Kebanyakan orang Kuba di kota-kota bekerja di instansi pemerintah atau usaha milik pemerintah dan pabrik-pabrik, tetapi ada juga dari mereka yang menjalankan bisnis pribadi. Kota-kota di Kuba sangat kekurangan perumahan. Banyak bangunan yang terabaikan selama beberapa dekade membutuhkan perbaikan.
Sebagian besar penduduk Kuba di daerah pedesaan bekerja di pertanian. Banyak penduduk desa tinggal di bohio, yang merupakan tempat tinggal tradisional beratap jerami dan berlantai tanah. Sebelum revolusi tahun 1959, banyak masyarakat pedesaan tidak memiliki fasilitas kesehatan, sekolah, transportasi, komunikasi, dan perumahan yang memadai.
Namun, sejak tahun 1959, pemerintah telah membangun rumah sakit, klinik, dan sekolah-sekolah di pedesaan. Pemerintah juga telah memperluas sarana transportasi dan komunikasi serta meningkatkan pembangunan perumahan. Meski demikian, banyak daerah pedesaan Kuba yang masih kekurangan kebutuhan tertentu.
Makanan Masyarakat Kuba
Daging babi, ayam, kacang-kacangan, dan beras adalah makanan masyarakat Kuba yang paling umum. Beras sering disajikan dengan berbagai jenis kacang-kacangan atau dicampur dengan tomat, bawang, paprika hijau, dan ayam menjadi makanan yang disebut arroz con pollo.
Hidangan lain yang populer adalah picadillo, yang terdiri atas daging sapi atau babi yang dicampur dengan bawang merah, bawang putih, tomat, dan bahan lainnya. Jagung digunakan sebagai bahan tamale dan banyak hidangan lainnya. Kopi, rum, dan bir adalah minuman populer di Kuba.
Pada awal 1960-an, pemerintah menyelenggarakan sistem penjatahan makanan untuk mengatasi terbatasnya ketersediaan makanan impor. Sistem ini dirancang untuk menyediakan kebutuhan pangan dalam jumlah minimum, yakni beras, kacang-kacangan, daging, ayam, telur, gula, susu, dan kopi bagi semua rumah tangga di Kuba.