Persebaran dan Kepadatan Penduduk Asia
Sekitar 4¼ miliar orang atau sekitar 60 persen populasi dunia hidup di Asia. China memiliki jumlah penduduk yang sangat besar melebihi semua negara di dunia, dan India memiliki populasi terbesar kedua di dunia. Lebih dari sepertiga penduduk dunia hidup di dua negara tersebut.
Jika penduduk Asia disebar merata di seluruh benua, maka kepadatannya adalah 87/km2. Ada banyak daerah di Asia yang terlalu dingin, terlalu panas, terlalu kering, atau terlalu bergunung sehingga hanya sedikit orang yang tinggal di sana. Sebagian besar orang Asia tinggal di lembah sungai, lembah gunung, atau dekat pesisir pantai, di mana banyak dari mereka hidup dari pertanian atau perikanan.
Beberapa tempat di Asia merupakan daerah yang paling padat penduduknya di dunia. Negara-negara tersebut antara lain Bangladesh, Hong Kong, Macau, China bagian timur, Singapura, Lembah Gangga di India, sebagian besar Jepang, dan pulau Jawa di Indonesia. Di wilayah ini, jutaan orang memadati kota-kota besar. Bahkan banyak daerah pedesaan di tempat-tempat ini juga padat penduduknya.
Bangsa-bangsa Asia memiliki budaya yang kaya dan nenek moyang yang beragam. Asia memiliki puluhan kelompok etnis baik besar maupun kecil. Sebuah negara tunggal di Asia bisa memiliki beberapa kelompok etnis. Kelompok-kelompok etnis terbesar di benua itu antara lain Arab dari Asia Barat Daya dan China dari Asia Timur.
Para anggota sebuah kelompok etnis dapat dipersatukan oleh kesamaan bahasa, agama, nenek moyang atau karakteristik lainnya. Kelompok etnis menetapkan aturan perilaku bagi anggota mereka dan melestarikan seni, agama, dan tradisi lainnya. Banyak anggota kelompok etnis yang mempunyai rasa identifikasi atau rasa memiliki yang kuat.
Asia sering terpecah karena ketegangan agama dan etnis. Kadang-kadang, ketegangan ini telah menyebabkan konflik kekerasan. Misalnya, ada perang antara Arab dan Yahudi, Yunani dan Turki, Hindu dan Muslim, serta Armenia dan Azerbaijan. Beberapa konflik muncul dari keinginan kelompok agama atau etnis minoritas tertentu untuk menentukan nasibnya sendiri dalam suatu negara. Dalam kasus lain, konflik bisa melibatkan dua negara atau lebih.