Statistik Kopi yang Mungkin tak Diketahui Pecinta Kopi
Tahukah Anda tahu bahwa biji kopi adalah biji buah yang mirip dengan ceri? Tahukah Anda bahwa sebagian besar kopi dunia ditanam oleh keluarga petani kopi skala kecil? Kopi sebenarnya adalah komoditas kedua yang paling banyak diperdagangkan di dunia setelah minyak bumi. Pasar kopi meraup hampir enam puluh miliar dolar per tahun. Pentingnya kopi di dunia tidak dapat dipungkiri lagi, dan berikut adalah beberapa fakta dan statistik tentang kopi yang mungkin tidak ditahui para pecinta kopi.
Pohon kopi hanya dapat tumbuh di daerah yang tidak mengenal musim dingin. Ada banyak varietas tanaman kopi di dunia, tetapi hanya dua yang dibudidayakan, yaitu arabika dan robusta. Kopi arabika dianggap sebagai kopi dengan kualitas terbaik, tetapi hanya dapat tumbuh di atas ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Sedangkan kopi robusta dapat tumbuh di daerah yang lebih rendah. Dibutuhkan waktu tiga sampai lima tahun bagi pohon kopi untuk mencapai kematangannya.
Dalam satu tahun, satu pohon kopi rata-rata bisa menghasilkan sekitar 450 gram kopi panggang. Buah kopi biasanya mengandung dua biji, kecuali kopi peaberry yang berbiji tunggal. Kopi peaberry dianggap sebagai ‘kaviarnya kopi’ di beberapa daerah, sementara di daerah lain kopi peaberry disebut sebagai produk gagal atau berkualitas rendah.
Kopi ditanam di lebih dari 53 negara di seluruh dunia, semuanya terletak di dekat khatulistiwa antara tropis Cancer dan tropis Capricorn. Brasil merupakan daerah penghasil kopi terbesar di dunia, menyumbang sekitar 30 % dari total produksi kopi dunia. Kolombia menempati urutan kedua. Sekitar tujuh juta ton biji kopi hijau diproduksi setiap tahun di seluruh dunia, dan mayoritas adalah biji yang dipanen dengan tangan (manual, tanpa menggunakan mesin pemanen). Petani pemanen kopi hanya mendapatkan sekitar empat sen dolar per pon (450 gram); dari setiap pon kopi yang terjual, petani kopi kecil hanya mendapatkan lebih dari 12 sen dolar.
Gerakan “fair trade” bertujuan untuk memeratakan keuntungan sehingga petani kopi ini bisa menerima upah yang layak atas kerja keras mereka. Tidak ada kopi yang ditanam di Amerika Serikat atau wilayahnya, kecuali di Hawaii dan Puerto Rico.
Kedai kopi pertama di Eropa dibuka di Venice pada tahun 1683. Meskipun sebelumnya kopi telah ada di sana sejak tahun 1608, namun sebagian besar hanya diperuntukkan bagi masyarakat kelas atas. Kedai kopi secara historis menjadi tempat pertemuan populer bagi kaum revolusioner yang mengadakan perdebatan politik. Di Perancis, kaum revolusioner mulai mendiskusikan perilaku kaum borjuis di kedai kopi Paris. Para founding fathers Amerika Serikat membentuk kebijakan nasional mereka di kedai kopi. The Boston Tea Party tahun 1773 diselenggarakan di kedai kopi. Pajak teh yang besar telah mendorong masyarakat Amerika untuk beralih ke kopi sebagai bentuk ekspresi kebebasan.
Meskipun diperkirakan kopi pertama kali dikonsumsi oleh orang Arab, namun kopi tidak akan diterima masyarakat Kristen jika tidak karena peran Paus Clement VIII yang terpikat dengan kopi. Ketika kopi pertama mencapai Roma, pendeta Kristen percaya bahwa setan telah menciptakan kopi sebagai pengganti anggur -yang haram dikonsumsi orang Muslim. Karena anggur sudah digunakan dalam praktek Kristen seperti Komuni Kudus, para pendeta berpikir bahwa kopi pastilah berasal dari Anti-Kristus.
Berhadapan dengan keyakinan kuat bahwa kopi adalah minuman setan, Paus Clement VIII diminta untuk mencoba secangkir kopi sebelum membuat keputusan. Ketika ia melakukannya, ia memberkati minuman ini sebagai minuman Kristen, dan setelah itu kopi diimpor secara besar-besaran ke Italia dan dunia Barat.
Saat ini, peminum kopi di AS rata-rata mengkonsumsi sekitar 3,1 cangkir per hari, dengan ukuran cangkir 255 gram. 52% orang Amerika di atas usia 18 tahun meminum kopi setiap pagi, dan lebih dari itu, 30% penduduk Amerika sesekali minum kopi, yang berarti lebih dari 80% orang Amerika mengonsumsi kopi. 65% konsumen menambahkan pemanis pada kopinya. Rata-rata, peminum kopi akan menghabiskan 164,71 dolar per tahun untuk kopi, dan peminum kopi yang ingin minum secangkir di kedai kopi lokal sebelum berangkat kerja akan menunggu dalam antrean hampir empat puluh lima jam setiap tahun!
Kopi merupakan sumber utama konsumsi kafein di Amerika Serikat dan merupakan minuman paling populer kedua di dunia setelah air. Pria dan wanita memiliki kebiasaan kopi yang sama, keduanya mengkonsumsi jumlah kopi yang sama setiap hari, tetapi dengan alasan yang berbeda. Jika kaum wanita menganggap kopi adalah cara yang baik untuk bersantai, kaum pria mengatakan bahwa kopi membantu mereka menyelesaikan pekerjaannya. Umumnya, kaum wanita lebih peduli tentang harga kopi dibandingkan kaum pria.
Dari 100 juta peminum kopi harian AS, 30 juta dari mereka minum kopi khusus seperti latte, cappuccino, dan mocha. Harga rata-rata untuk minuman espresso ini hampir dua kali lipat dari kopi seduhan biasa. Saat konsumsi kopi khusus ini naik (meski tidak setiap tahun), banyak kedai kopi bermunculan di seluruh Amerika Serikat. Diperkirakan ada 50.000 lebih kedai kopi di Amerika Serikat pada tahun 2010.
Popularitas produk kopi di seluruh dunia sangat menakjubkan. Kopi memiliki daya tarik universal bagi banyak orang dari berbagai tingkat pendapatan, etnis, dan agama. Meski banyak dari kita menikmati kopi setiap hari, ternyata sangat sedikit fakta dan statistik yang kita ketahui tentang kopi.