Pengaruh Musik Afrika Pada Musik Dunia
Sebagian besar musik yang populer saat ini mengandung unsur-unsur Afrika. Hal ini karena orang-orang Amerika keturunan Afrika telah sangat mempengaruhi perkembangan musik di seluruh dunia. Ketika Eropa mengambil budak kulit hitam dari Afrika ke Amerika, orang-orang Afrika tersebut masih mengingat banyak hal tentang musik mereka yang sering dimainkan di Afrika. Mereka yang berada di Hindia Barat dan berbagai bagian dari Amerika Tengah dan Selatan masih menyembah dewa-dewa Afrika dan memainkan instrumen Afrika.
Di Amerika Serikat, sebagian besar budak tidak bisa secara terbuka mempraktekkan tradisi Afrika mereka. Pemilik budak melarang drum dan instrumen keras lain karena mereka tahu para budak bisa menggunakannya untuk berkomunikasi satu sama lain. Alih-alih bermain drum, budak kulit hitam bisa menepuk-nepuk bagian tertentu dari tubuhnya, bertepuk tangan, dan menghentak-hentakkan kakinya untuk menciptakan musik.
Ketika orang Afrika bernyanyi, penampilannya akan sangat berbeda dengan orang Amerika keturunan Eropa. Mereka menggunakan kualitas vokal yang berbeda dengan menambahkan lengkungan dan slur (menyanyi tanpa jeda) untuk melodi. Selain itu, mereka menciptakan lagu dan gaya musik mereka sendiri. Musik spiritual, blues, jazz, gospel, dan bentuk lain dari musik-musik yang populer saat ini berasal dari integrasi antara elemen Afrika dan Eropa.
Musik dari Amerika Serikat, Eropa, dan Asia telah mempengaruhi musisi di Afrika modern. Highlife, juju, dan soukous adalah beberapa bentuk-bentuk baru dari musik populer yang masih bisa didengar dari ruang tari dan klub malam di Afrika. Para musisi kini menciptakan himne baru untuk gereja. Selain itu, musisi Afrika mulai menulis musik klasik dengan gaya mereka sendiri. Sebagaimana musik tradisional, masing-masing jenis musik memainkan peranan penting dalam kehidupan orang-orang Afrika, baik mereka yang tinggal di kota-kota maupun desa-desa di seluruh Afrika.