Mempelajari Raksasa Gas Berwarna Biru, Neptunus
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus merupakan raksasa gas dalam sistem tata surya. Planet-planet ini sangat berbeda dengan bumi yang memiliki kerak berbatu dengan interior batuan cair. Neptunus memiliki atmosfer hidrogen dan helium yang tebal dan dalam serta lapisan gas metana. Semakin dalam, atmosfer akan menjadi semakin padat, dan secara bertahap, atmosfer gas tersebut akan bertransisi menjadi semacam cairan yang aneh. Cairan ini disebut fluida superkritis yang memiliki unsur penyusun seperti gas dan cairan. Fluida superkritis di Neptunus terdiri atas air, metana, dan amonia. Meskipun tidak memiliki permukaan yang jelas, cairan ini membentuk semacam laut.
Neptunus berbeda dari planet-planet raksasa gas lainnya. Misalnya, Neptunus dan Jupiter memiliki komposisi yang sangat berbeda. Sekitar 96 persen dari massa Jupiter adalah gas hidrogen dan helium. Sebaliknya, hanya sekitar 10 persen dari massa Neptunus yang terdiri atas gas hidrogen dan helium. 90 persen lainnya adalah unsur yang lebih berat seperti karbon, nitrogen, dan oksigen. Di Neptunus, elemen-elemen ini seringkali berbentuk senyawa seperti metana, amonia, dan air.
Neptunus nampak berwarna biru karena muatan gas metana di atmosfernya. Sinar matahari disana terdiri atas spektrum warna yang diserap oleh beberapa material dan dipantulkan oleh material lain. Metana menyerap warna kemerahan dalam spektrum. Ketika sinar matahari bersinar melalui gas metana, warna kemerahan diserap dan warna kebiruan dipantulkan. Jadi metanalah yang membuat Neptunus tampak seperti planet biru. Awan tipis yang mengambang di atmosfer sebagian besar berada di atas metana sehingga nampak putih.
Suhu di bagian atas atmosfer Neptunus sangat dingin, yakni -215 °C. Dari sana, atmosfer meluas ribuan mil ke arah interior planet. Semakin dalam, maka suhu akan semakin hangat. Bila tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan atmosfer di permukaan bumi, maka suhu di Neptunus cukup tinggi bagi metana untuk membentuk awan.
Di bawah awan, atmosfer memanjang ke bawah sejauh ribuan mil. Tekanan dan temperatur atmosfer secara bertahap meningkat. Atmosfer tidak pernah mencapai permukaan padat atau juga permukaan cairan.
Sebaliknya, atmosfer secara bertahap akan menyatu dengan lautan yang aneh di kedalaman sekitar 10.000 kilometer dan tersusun atas air, metana, dan amonia. Temperaturnya sangat tinggi, mencapai 2500 °C. Neptunus kemungkinan juga memiliki inti berbatu seukuran Bbmi. Suhu pada intinya mungkin mencapai 8000 °C.