Bagaimana Penguin Hidup Dalam Kondisi Ekstrim Antartika?
Kondisi ekstrim Antartika membuat para ilmuwan sulit mempelajari hewan yang hidup di sana. Dulu misalnya, para ilmuwan hanya bisa menghitung jumlah koloni penguin yang dekat dengan basis penelitian saja. Dari angka-angka yang terbatas itu, para ilmuwan harus memperkirakan berapa banyak penguin kaisar yang tinggal di seluruh benua. Penelitian satelit menunjukkan bahwa jumlah koloni penguin kaisar jauh lebih banyak dari perkiraan (baca di sini). Penguin kaisar hidup di tempat-tempat yang sangat dingin dan terpencil sehingga para ilmuwan tidak dapat menjangkau mereka.
Bagi kita, Antartika tampak seperti tempat yang sangat keras untuk ditinggali. “Tapi itu disebabkan karena kita tidak bisa beradaptasi dengan kondisi itu,” kata Gerald Kooyman, seorang ahli biologi yang mempelajari penguin di Scripps Institution of Oceanography di California. Penguin kaisar memiliki banyak bentuk adaptasi yang membuat mereka sangat cocok untuk hidup dalam iklim dingin Antartika.
Beberapa adaptasi ini berupa perilaku. Sebagai contoh, penguin kaisar hidup dalam sebuah kelompok agar tetap hangat. Selama musim dingin, para pejantan berdiri di kerumunan, berbagi panas tubuh satu sama lain sekaligus melindungi telur mereka. Para penguin memutar posisi sehingga masing-masing mendapat giliran berada di tengah kerumunan yang hangat. Dengan kerja sama seperti ini, para penguin tidak akan membeku.
Adaptasi lainnya berupa fisik. Kaki Penguin kaisar memiliki bantalan udara pada bagian bawah tumit. Penguin bersandar pada tumit mereka yang empuk dan ekornya sehingga bisa “menyeimbangkan diri seperti tripod (penyangga berkaki tiga),” kata Kooyman. Sebagian besar tubuh penguin terangkat di atas es beku sehingga mereka bisa berdiri dengan nyaman.
Biasanya, es di pantai Antartika mencair setiap musim semi dan membeku setiap musim gugur. Tapi saat perubahan iklim mulai memanaskan planet ini, para ilmuwan khawatir bahwa es di laut Antartika akan mencair secara permanen setiap tahun. Apa artinya ini bagi penguin kaisar?
Penguin kaisar bergantung pada es yang meliputi benua Antartika untuk bertahan hidup. Setiap musim dingin, mereka berlenggak-lenggok di tempat makannya di laut untuk menetaskan anaknya di atas es. Tapi saat banyak es mencair secara permanen dan kualitas es yang tersisa memburuk, tempat berkembang biak penguinpun terancam. Jika es mencair sebelum anak-anak penguin memiliki kesempatan untuk menumbuhkan bulu dewasa mereka yang tahan air, anak-anak penguin tersebut tidak akan bisa bertahan hidup.
Beberapa ilmuwan menganggap hal ini akan menimbulkan masalah besar bagi penguin kaisar. Dalam sebuah studi pada bulan Juni 2012, Stephanie Jenouvrier, seorang ahli penguin di Woods Hole Oceanographic Institution, Massachusetts, mempelajari bagaimana pengaruh perubahan iklim pada koloni penguin kaisar. Saat ini, ia mempelajari 6.000 penguin dalam satu koloni. Pada tahun 2100, Jenouvrier memperkirakan jumlah penguin dalam satu koloni bisa turun hingga 1.000 ekor saja.
Penguin kaisar adalah predator puncak. Mereka bertahan hidup dengan memakan hewan yang lebih kecil, seperti ikan dan krill, yang bertahan hidup dengan melahap organisme yang lebih kecil seperti plankton. Status predator puncak dapat mencerminkan kesehatan seluruh ekosistemnya. Jika penguin kaisar berada dalam bahaya, banyak spesies lain di habitat mereka juga dalam bahaya.
Jenouvrier dan ilmuwan lainnya tidak yakin bagaimana perubahan iklim akan mempengaruhi penguin kaisar secara keseluruhan. Mereka berpikir beberapa koloni mungkin bisa bertahan hidup dengan kondisi lautan es yang memburuk. Untuk mengetahui bagaimana pemanasan global akan mempengaruhi penguin kaisar, para ilmuwan mengatakan masih memerlukan informasi lebih lanjut.
Melalui penghitungan jumlah penguin kaisar menggunakan teknik satelit-sensus, kita akan mengetahui apakah dalam 10 tahun atau lebih jumlah populasi spesies ini benar-benar menurun. Semoga penguin kaisar masih akan terus berkuasa di benua mereka pada tahun-tahun mendatang.