Apa Saja Pengaruh Penggunaan Obat pada Mata?
Penggunaan obat-obatan, entah itu obat resep dokter, obat bebas, atau obat-obatan terlarang, menyebabkan efek samping pada banyak orang. Jika seseorang memiliki kepekaan terhadap obat atau zat tertentu, ia harus mulai mempertimbangkan kemungkinan timbulnya komplikasi. Sejumlah zat dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh, termasuk mata.
Setiap orang harus mengetahui semua kemungkinan efek samping dari obat tertentu sebelum memulai pengobatan. Mengetahui kemungkinan efek samping dapat membantu menentukan apakah menggunakan obat adalah pilihan yang tepat.
Obat resep
Dokter biasanya mendiskusikan kemungkinan efek samping ketika meresepkan obat. Banyak obat mungkin memiliki potensi komplikasi yang melibatkan mata. Orang dengan kondisi seperti rheumatoid arthritis sering mengambil obat yang disebut Plaquenil. Obat ini mengharuskan seseorang melakukan pemeriksaan mata setidaknya setiap tahun untuk memastikan obat tersebut tidak menimbulkan masalah dengan retina, yang dapat mengancam penglihatan.
Selain itu, obat-obatan seperti steroid, yang digunakan untuk mengobati serangan asma berat dan kondisi inflamasi lainnya, dapat menyebabkan peningkatan tekanan di dalam mata dan dapat mengakibatkan pertumbuhan katarak yang cepat. Obat yang diresepkan untuk disfungsi ereksi dapat menyebabkan penglihatan kabur atau kabut biru pada penglihatan sampai obat menghilang dalam tubuh.
Obat tetes mata
Dokter kemungkinan akan merekomendasikan penggunaan obat tetes mata untuk kondisi seperti mata kering, alergi, atau infeksi mata. Obat tetes mata tertentu mungkin memerlukan resep, tapi bahkan obat tetes mata OTC dapat menyebabkan efek samping pada mata. Efek ini bisa berupa iritasi, kemerahan, perubahan penglihatan, sensitivitas cahaya, dan perubahan ukuran pupil.
Beberapa jenis obat tetes mata yang disebut prostaglandin analog, yang digunakan untuk pengobatan glaukoma, juga dapat menyebabkan perubahan warna mata, membuat warna iris berubah coklat. Perubahan warna mata ini sifatnya permanen, bahkan jika penggunanya berhenti menggunakan obat tetes mata tersebut.
Obat ilegal
Penggunaan obat-obatan terlarang dapat mempengaruhi mata dalam beberapa cara. Banyak orang memiliki kemerahan pada mata yang signifikan, dan mata mungkin tampak “berkaca.” Seseorang bisa saja memiliki gerakan mata yang tidak terkendali, menyebabkan mata “bergoyang” atau pindah dari sisi ke sisi; kondisi ini disebut nystagmus. Obat-obatan juga dapat mempengaruhi ukuran pupil, menyebabkan pupil menjadi sangat besar atau sangat kecil.
Beberapa orang yang menderita glaukoma memilih menggunakan ganja untuk menurunkan tekanan mata. Namun efeknya hanya bertahan selama tiga atau empat jam, menurut The Foundation of the American Academy of Ophthalmology. Akibatnya, seseorang harus secara konsisten menggunakan obat setiap beberapa jam sekali untuk mencapai pengurangan tekanan mata secara konstan.