Benarkah Susu Hangat Membantu Anda Tidur Lebih Cepat?
Sering kita dengar bahwa segelas susu hangat akan membantu kita tidur lebih cepat. Apakah ini hal ini benar atau hanya sekedar mitos? Ternyata, ini hanyalah sebuah pernyataan yang tidak didukung oleh penelitian ilmiah. Artikel dari Buzzle berikut ini akan menguraikan lebih lanjut tentang studi yang menentang pernyataan bahwa susu bisa membantu kita tidur.
Kesulitan tidur di malam hari? Menderita insomnia? Hal pertama yang sering diberitahukan keluarga atau teman-teman pada Anda adalah meminum segelas susu hangat sebelum berangkat ke tempat tidur. Alasannya adalah bahwa susu merupakan sumber tryptophan, asam amino esensial yang terbukti dapat menginduksi tidur. Namun, apakah hanya karena tingginya kadar tryptophan maka segelas susu hangat bisa menyebabkan kantuk?
Tidur yang baik di malam hari nyaris tak ada hubungannya dengan minum segelas susu hangat. Pertama-tama, setiap bahan atau obat penginduksi tidur harus menembus penghalang darah-otak. Begitulah cara kerja beberapa pil tidur yang tersedia di toko-toko farmasi; obat-obatan tersebut dapat dengan mudah menembus penghalang darah-otak dan membantu meredakan gangguan tidur seperti insomnia.
Penghalang darah-otak terdiri atas sel-sel endotel yang melindungi jaringan otak dari patogen, racun, dan bahkan obat-obatan yang beredar dalam aliran darah. Ini adalah mekanisme penyaringan yang membuat otak aman dari zat berbahaya.
Ketika seseorang mengatakan bahwa susu hangat dapat membantu tidur, maka harus ada triptofan dalam susu yang memasuki penghalang darah-otak untuk menyebabkan kantuk. Sekarang pertanyaannya adalah, apakah hal ini bisa terjadi? Tidak mungkin. Hal ini karena tryptophan, yang merupakan asam amino, harus bersaing dengan asam amino lain seperti tirosin dan isoleusin untuk ‘melanggar’ penghalang darah-otak dan mencapai otak.
Tryptophan tidak dapat mencapai otak dan itu benar-benar terbukti dalam studi tahun 2003 yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology dan dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Penelitian ini mengamati bahwa makanan dan produk susu yang tinggi proteinnya tidak dapat meningkatkan penyerapan triptofan ke dalam otak.
Singkatnya, sangat sulit bagi triptofan untuk mendapatkan akses ke otak. Bahkan jika bisa, jumlah tryptophan yang mungkin masuk ke otak terlalu kecil untuk membantu Anda tidur lebih cepat.
Solusi: Susu + Karbohidrat
Solusinya adalah dengan menurunkan kadar asam amino lain yang mencegah triptofan melintasi penghalang darah-otak. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan produksi insulin, hormon yang mengontrol kadar gula darah. Singkatnya, sekresi insulin dapat membantu menurunkan jumlah asam amino yang pada gilirannya memungkinkan triptofan untuk mendapatkan akses ke otak dengan mudah.
Untuk merangsang produksi insulin, Anda perlu makan makanan berkarbohidrat (seperti sereal atau buah-buahan kering) karena kadar gulanya tinggi. Mengonsumsi makanan-makanan tersebut bersama dengan susu membuat triptofan tidak harus bertempur melawan asam amino lain yang konsentrasinya secara signifikan telah berkurang akibat asupan karbohidrat. Hal ini memastikan peningkatan penyerapan triptofan ke dalam otak, sehingga menghasilkan efek dramatis pada kemampuan Anda untuk tidur lebih awal sekaligus menghindari insomnia.