Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Bayi Orangutan
Sebagian besar hewan hidup bersama induk mereka selama beberapa minggu atau beberapa bulan setelah kelahirannya, kemudian sang induk akan meninggalkan mereka untuk berjuang hidup sendiri. Bayi orangutan adalah pengecualian dalam hal ini, karena mereka tinggal bersama induk mereka selama bertahun-tahun, belajar untuk bertahan hidup di hutan-hutan habitatnya melalui perawatan yang cermat dan penuh kesabaran dari induk mereka.
Orangutan adalah kera besar yang hidup di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Mereka memiliki rambut berwarna coklat kemerahan, dengan tangan dan kaki mirip manusia beserta empat jari dan satu ibu jari. Orangutan dapat menggenggam benda dengan kedua tangan dan kakinya.
Mereka tinggal terutama di pohon dan dikenal bisa berayun dari cabang ke cabang menggunakan tangan mereka, meskipun mereka juga mampu berjalan. Orangutan betina tumbuh hingga mencapai tinggi sekitar 127 cm dan berat badan sekitar 45 kg. Orangutan jantan bisa tumbuh sampai 175 cm dengan berat 118 kg. Orangutan jantan bisa memiliki rentangan lengan sampai sepanjang 2 meter.
Orangutan betina membuat sarang dari daun dan cabang-cabang di pohon untuk tidur dan hanya mau berbagi sarang dengan anaknya. Orangutan dilahirkan sebagai bayi tunggal setelah periode kehamilan antara 235 dan 270 hari. Kebanyakan bayi orangutan memiliki berat sekitar 2 kg saat lahir dan digendong oleh induk mereka di tahun pertama.
Induk orangutan memberikan perawatan yang begitu besar untuk anaknya sehingga mamalia ini memiliki tingkat kematian bayi yang sangat rendah. Para induk sangat sabar dengan anak-anak mereka dan membiarkan mereka untuk tidur di sarang sampai mereka berusia sekitar 4 atau 5 tahun. Keturunannya kemudian terus hidup bersama sang induk sampai mereka berusia sekitar 7 atau 8 tahun. Pejantan remaja berusia sekitar 7 sampai 10 tahun sementara betinanya berkisar antara 7 sampai 12 tahun. Seekor orangutan biasanya mampu bereproduksi pada usia 10 tahun, tetapi rata-rata usia reproduksi adalah 15 tahun.
Orangutan tidak memiliki kelompok sosial yang bertahan lama selain waktu 7 sampai 8 tahun yang dihabiskan bersama induknya. Ketika pejantan dan betina kawin, mereka hanya tinggal bersama-sama selama beberapa hari. Orangutan adalah omnivora; mereka makan tumbuhan dan hewan meskipun mereka lebih suka makan tanaman, terutama buah. Hewan yang sangat cerdas ini bisa membangun alat dari benda-benda di sekitar mereka seperti menggunakan daun untuk membuat cangkir minum. Setelah tumbuh, orangutan adalah hewan soliter secara alami karena mereka membutuhkan banyak wilayah untuk menghidupi dirinya. Mereka dapat hidup sampai sekitar 50 tahun di penangkaran atau antara 30 dan 45 tahun di alam liar.
Orangutan adalah spesies yang terancam punah, karena habitat mereka menghilang dengan cepat. Seringkali penebangan merusak lingkungan orangutan dan membuat bayi orangutan menjadi yatim piatu. Jika bayi dapat diselamatkan, mereka kadang-kadang dapat dilepaskan kembali ke alam liar, paling tidak sampai mereka berusia minimal 5 tahun dan dapat belajar hidup sendiri.
Musuh terbesar orangutan adalah manusia. Manusia menangkap bayi orangutan dan menjualnya sebagai hewan peliharaan. Mereka menyelundupkan bayi orangutan ke negara-negara seperti Taiwan, Inggris, dan Jerman di mana mereka bisa dijual dengan harga lebih dari setengah milyar rupiah. Karena sang induk menjaga anak orangutan dan melindunginya dengan begitu baik, mereka sering terbunuh. Banyak undang-undang disahkan untuk melindungi bayi orangutan, tetapi perdagangan belum berhenti.