Banyak Terjadi Serangan Badut, Kota Inipun Melarang Badut
Sebuah kota kecil di Perancis selatan, Vendargues, melarang orang berpakaian seperti badut setelah serentetan serangan terjadi di beberapa bagian negara. Ada sejumlah serangan yang dilakukan oleh orang-orang yang menyamar sebagai badut “jahat” palsu.
Beberapa dari mereka mendatangkan malapetaka di jalanan dengan membawa pistol, pisau, atau tongkat bisbol. Salah satu insiden terjadi di mana seorang anak memukul seorang pejalan kaki sebanyak 30 kali dengan batang besi di Montpellier. Dia dipenjara selama empat bulan.
Vendargues, yang memiliki populasi sekitar 6.000 jiwa dan berada dekat Montpellier, diyakini menjadi kota pertama yang memberlakukan larangan tersebut. Keputusan itu dibuat oleh walikota, dan pejabat Bruno Giraudo mengatakan bahwa Perancis ingin “menghindari gangguan… oleh badut jahat”.
Dia menambahkan, “Ini tentang melindungi anak-anak dari badut yang punya niatan buruk agar tak bercampur dengan warga.”
Polisi sendiri mengatakan masyarakat semakin sering melapor telah melihat badut di luar sekolah, juga di jalan umum, di semak-semak, dan di alun-alun. Petugas telah menangkap lebih dari selusin remaja setelah mereka berpakaian seperti prankster (orang yang mengerjai orang lain -red).
Serangan itu bahkan telah memicu warga anti-badut, memaksa petugas untuk turun tangan dan menumpas histeria ini. Sebuah aturan di situs kota mengatakan bahwa larangan itu “mutlak” pada Jumat malam, Halloween, dan akan berlaku sepanjang November untuk semua orang yang berusia 13 tahun atau lebih. Setiap remaja yang ingin berpakaian seperti badut pada bulan November harus meminta izin resmi.
Pekan lalu, seorang remaja berusia 19 tahun harus dipenjara enam bulan karena mengancam orang yang lewat sambil berpakaian badut di kota Bethune. Sedang pada hari Senin lalu, seorang remaja berusia 14 tahun yang berpakaian badut ditangkap dekat ibukota Paris karena mencoba untuk menyerang seorang wanita.
kalo disini bencong kali yaaaaa