Profil Lengkap Negara Nepal
Nepal adalah sebuah negara kecil di Asia Selatan dengan populasi lebih dari 28 juta jiwa. Negara ini terletak antara India dan Tibet, wilayah China. Sebagai negara yang sebagian besar berupa pegunungan, Nepal terletak di sepanjang lereng selatan pegunungan Himalaya, sistem pegunungan tertinggi di dunia.
Selama 240 tahun, sampai tahun 2008, Nepal adalah sebuah kerajaan. Tempat ini dianggap sebagai daerah misteri. Penguasanya tidak menerima pengunjung asing. Orang Nepal sendiri terisolasi di balik pegunungan tinggi, yang mereka yakini sebagai rumah para dewa. Tapi pembentukan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain, upaya untuk memodernisasi negara, dan pertumbuhan pariwisata mengakhiri isolasi tradisional negara itu.
Penduduk
Orang Nepal cukup bervariasi, yang tergolong ke dalam dua divisi etnis utama. Lebih dari setengahnya adalah keturunan orang-orang dari India utara. Sebagian besar sisanya adalah keturunan orang Mongolia, keturunan orang-orang dari Tibet.
Etnis Nepal terbesar dari semua kelompok adalah Chhettri, diikuti oleh Brahman-Hill. Lainnya meliputi Magar dan Gurung, yang tinggal di barat; orang Newar, yang tinggal di tengah Lembah Kathmandu (Katmandu); Kiranti di timur; dan para sherpa, yang tinggal di lembah-lembah pegunungan tinggi Himalaya di utara.
Orang sherpa yang tangguh secara tradisional bekerja sebagai pemandu dan kuli angkut untuk ekspedisi pendakian gunung. Pada tahun 1953, Tenzing Norgay, seorang Sherpa, dan Edmund Hillary, seorang warga Selandia Baru, menjadi orang pertama yang mencapai puncak Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia. Gunung Everest terletak di perbatasan Nepal dengan Tibet.
Kelompok lain adalah etnis Gorkha (atau Gurkha). Anggota dari kelompok ini adalah tentara profesional yang telah lama bertugas di ketentaraan Inggris dan India. Nama mereka berasal dari negara bagian Gorkha, yang penguasanya mendirikan kerajaan Nepal bersatu pertama pada tahun 1700-an.
Bahasa
Bahasa resmi negara adalah bahasa Nepal, yang berhubungan dengan bahasa Hindi, bahasa utama di India utara. Banyak bahasa Indo-Arya lainnya yang dituturkan, serta bahasa anggota keluarga bahasa Tibet-Burman.
Agama
Kebanyakan orang Nepal beragama Hindu. Kelompok minoritas beragama Budha. Dua agama itu berdiri berdampingan dan telah bercampur sampai batas tertentu. Upacara dan festival keagamaan sering dilakukan oleh kedua pemeluk agama. Nepal juga memiliki sejumlah umat Islam.
Cara Hidup
Kebanyakan orang tinggal di pedesaan, mencari nafkah dengan pertanian dan peternakan. Kurang dari 20 persen tinggal di kota-kota besar atau kota-kota kecil. Sebuah rumah tradisional Nepal dibangun dari batu bata lumpur yang dijemur atau batu, dengan atap jerami atau sirap. Nasi adalah makanan pokok dan biasanya dimakan dengan campuran sayuran dan kadang-kadang ikan atau ayam. Teh adalah minuman paling populer.
Pakaian bervariasi. Perempuan Nepal biasanya memakai blus dengan sari. Pria biasanya memakai celana ketat dan jubah longgar yang mencapai lutut. Namun, mereka baru-baru ini juga mengadopsi gaya pakaian Barat.
Pendidikan
Pendidikan dasar gratis pertama kali diperkenalkan pada tahun 1975 untuk mengurangi jumlah orang yang tidak bisa baca tulis. Sekitar dua pertiga dari anak-anak Nepal yang berusia antara 6 dan 11 tahun kini bersekolah. Nepal memiliki dua universitas besar, Universitas Tribhuvan dan Universitas Kathmandu, keduanya terletak di Kathmandu.
Bentang Alam
Nepal memiliki beberapa wilayah geografis yang berbeda. Bagian selatan negara, yang dikenal sebagai Terai, membentuk sekitar seperempat dari luas daratan Nepal. Daerah ini terdiri atas dataran rendah, yang merupakan perluasan dari dataran besar India utara; hutan lebat; dan rawa-rawa. Tanaman biji-bijian penting tumbuh di daerah dataran yang berpenghuni. Hutan, yang dihuni oleh gajah, harimau, badak, dan hewan liar lainnya, adalah daerah alami yang berharga dan sumber kayu.
Utara Terai merupakan wilayah lembah, bukit-bukit, dan gunung-gunung yang luas, meliputi pegunungan yang lebih rendah dari Himalaya. Jantung daerah ini adalah Lembah Kathmandu, tempat ibukota Nepal, Kathmandu, dan kota-kota utama lainnya berada. Ini adalah bagian yang paling subur dan padat penduduknya di Nepal. Di ujung utara, di sepanjang perbatasan Tibet, ada puncak Himalaya yang menjulang. Delapan dari sepuluh gunung tertinggi di dunia terletak di daerah ini.
Sungai
Sistem sungai Nepal mengalir dari utara ke selatan, memotong melalui pegunungan. Tiga sungai utama, Kosi, Gandak, dan Karnali, berasal dari Tibet dan mengalir ke sistem Sungai Gangga di India.
Iklim
Iklim Nepal bervariasi menurut wilayah dan elevasi. Di Himalaya, musim dingin panjang dan sangat dingin, dengan hujan salju berat. Lembah Kathmandu memiliki iklim sedang. Suhu di kota Kathmandu berkisar antara 2-18 °C pada musim dingin dan sekitar 20-29 °C pada musim panas. Terai adalah daerah subtropis, dengan iklim lembab dan hangat. Selama musim hujan, dari bulan Juni sampai September, curah hujan cukup besar.
Pada tahun 2002, musim hujan terbesar dalam lebih dari tiga puluh tahun terakhir menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor. Lebih dari 500 orang tewas dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Sumber Daya Alam
Selain kayu, sumber daya alam Nepal meliputi kuarsa, lignit, tembaga, kobalt, dan bijih besi.
Ekonomi
Nepal adalah salah satu negara termiskin di dunia. Hampir tiga perempat pekerja di negara itu berkecimpung dalam pertanian. Ada sedikit manufaktur. Pengangguran tinggi. Hampir satu dari empat orang Nepal hidup di bawah garis kemiskinan.
Jasa
Pariwisata penting bagi perekonomian Nepal, selain pemerintah, keuangan, dan jasa komersial.
Manufaktur
Barang-barang utama yang diproduksi adalah karpet; tekstil katun; produk rami; gula halus dan produk pertanian olahan lainnya; kayu, kertas, dan hasil hutan lainnya; bahan konstruksi; dan kerajinan kayu dan logam.
Pertanian dan Kehutanan
Sangat sedikit tanah Nepal yang cocok untuk pertanian. Beras, jagung, dan gandum adalah tanaman pangan utama. Beras juga diekspor. Tanaman komersial utama adalah rami (digunakan untuk membuat karung goni dan benang), tebu, dan tembakau.
Orang Nepal memelihara berbagai ternak, seperti sapi, yak (lembu berambut panjang), kerbau, domba, kambing, dan ayam. Beberapa digunakan sebagai sumber makanan, sementara yang lain digunakan sebagai hewan pekerja atau untuk transportasi. Yak berambut panjang sangat cocok untuk daerah pegunungan yang dingin. Sekitar 40 persen lahan tetap berhutan dan menyediakan kayu untuk memasak dan pemanasan serta kayu untuk ekspor.
Transportasi
Karena daerahnya berupa pegunungan dan terjal, transportasi dalam Nepal seringkali sulit. Beberapa bagian negara dapat dicapai hanya dengan pesawat udara atau dengan menggunakan angkutan hewan dan pemandu di jalur gunung. Jalan raya menghubungkan Kathmandu dengan Tibet dan India.
Kota-kota Besar
Kathmandu (Katmandu) adalah pusat komersial dan budaya, serta ibukota dan kota terbesar Nepal. Kota ini memiliki ketinggian sekitar 1.370 meter dan penduduk sekitar 670.000 jiwa. Kathmandu setidaknya berasal dari tahun 700-an, meskipun kota ini mungkin didirikan lebih awal. Kota ini terkenal karena banyak kuil dan tempat keagamaan suci. Dekat Durbar Square di bagian tua kota ada istana raja, beberapa kuil Hindu, museum, dan pasar-pasar.
Biratnagar adalah kota terbesar kedua di Nepal. Kota ini memiliki populasi sekitar 167.000 jiwa dan berkembang pesat sebagai akibat migrasi dari India dan bukit-bukit Nepal. Patan, kota terbesar ketiga, terletak hanya beberapa kilometer dari Kathmandu dan hampir terletak di wilayah pinggiran ibukota. Kota ini memiliki populasi sekitar 163.000 jiwa. Patan sendiri adalah bekas ibukota salah satu negara bagian Nepal awal.
Sejarah dan Pemerintahan
Orang Newar diperkirakan telah mendiami wilayah yang sekarang menjadi Nepal sejak tahun 300-an Masehi. Hingga paruh kedua tahun 1700-an, daerah ini terdiri atas negara bagian kecil dan kebanyakan independen. Di tahun 1769 penguasa negara bagian Gorkha, Prithvi Narayan Shah, mendirikan kerajaan Nepal bersatu pertama dengan menaklukkan negara bagian di Lembah Kathmandu. Ia mendirikan ibukotanya di Kathmandu dan mendirikan dinasti yang memerintah sampai tahun 2008.
Prithvi Narayan dan penerusnya memperluas wilayah Nepal ketika mencoba untuk mengisolasi kerajaan dari pengaruh kolonial Eropa. Di tahun 1814, orang Nepal pindah ke India utara. Hal ini menciptakan konflik dengan Inggris, yang memperpanjang kekuasaan mereka atas India. Dalam perang 1814-1816 dengan Inggris, Nepal kalah. Perjanjian perdamaian mengurangi wilayah Nepal sampai sekitar batas masa kini dan memberi Inggris pengaruh besar dalam urusan Nepal.
Keluarga Rana
Periode setelah perang dengan Inggris ditandai dengan perebutan kekuasaan antara raja-raja Nepal dan beberapa keluarga bangsawan. Pada tahun 1846, Jung Bahadur Rana menguasai negara, yang dikelolanya sebagai perdana menteri. Meskipun raja Nepal terus menduduki tahta, mereka hanyalah boneka. Kekuatan politik yang sebenarnya ada di tangan keluarga Rana, yang anggotanya menjabat sebagai perdana menteri turun-temurun selama lebih dari satu abad.
Restorasi Otoritas Kerajaan
Ketidakpuasan dengan keluarga Rana akhirnya menyebabkan pemberontakan bersenjata yang menggulingkan pemerintahan keluarga itu pada tahun 1951. Otoritas kerajaan dikembalikan ke Raja Tribhuwan. Upaya untuk menemukan bentuk pemerintahan yang cocok terbukti sulit bagi Tribhuwan dan putranya, Mahendra, yang menduduki tahta pada tahun 1955. Pemerintah Nepal yang terpilih pertama berkuasa di bawah konstitusi tahun 1959, namun segera diberhentikan oleh Raja Mahendra karena ia menganggap sistem baru itu tidak bisa dijalankan.
Mahendra mengeluarkan konstitusi baru pada tahun 1962 untuk membuat bentuk pemerintahan yang lebih tradisional berdasarkan panchayat, atau dewan. Dewan ini terdiri atas panchayat desa tradisional, yang dipilih secara langsung oleh rakyat, hingga panchayat nasional, yang dipilih oleh dewan.
Mahendra digantikan pada tahun 1972 oleh putra sulungnya, Birendra. Pada tahun 1980, setelah demonstrasi mahasiswa yang menuntut pemilu yang lebih demokratis, Raja Birendra menyerukan pemilihan nasional berkaitan dengan masalah ini. Rakyat tetap memilih untuk menggunakan sistem panchayat, tetapi dengan reformasi.
Namun, reformasi sederhana dari raja hanya sedikit menenangkan rakyat. Protes luas memaksanya untuk menyetujui konstitusi baru pada tahun 1990 yang mendukung sistem politik multipartai, dengan legislator dua rumah. Konstitusi ini juga menjadi landasan pemerintah yang dipimpin oleh seorang perdana menteri.