Profil Lengkap Negara Kamboja
Kamboja adalah negara Asia Tenggara yang berbatasan dengan Thailand, Laos, dan Vietnam. Di bagian barat laut negara itu, ada reruntuhan kota Angkor, pengingat akan sejarah yang bergejolak di Kamboja. Angkor adalah ibu kota Kerajaan Khmer, yang berabad-abad lalu memerintah wilayah yang luas di Asia Tenggara. Perang dan penaklukan bangsa asing akhirnya membawa raja-raja Khmer keluar dari Angkor.
Pada tahun 1863, wilayah yang kelak menjadi negara Kamboja ini jatuh di bawah kekuasaan Perancis. Kamboja memperoleh kemerdekaan pada tahun 1953. Tetapi dalam tahun-tahun berikutnya, negara ini terjebak dalam perebutan kekuasaan oleh pihak yang lebih kuat dan hancur oleh perang sipil
Penduduk
Secara umum, Kamboja adalah wilayah bagi masyarakat pedesaan. Mereka mengolah daerah pertanian negara yang subur. Kehidupan secara tradisional berkisar di antara keluarga, desa, sawah, dan candi Budha setempat.
Sebagian besar penduduk Kamboja adalah orang Khmer. Kelompok minoritas meliputi etnis Vietnam, China, dan Cham. Bahasa resmi Kamboja adalah Khmer, tapi bahasa Inggris dan Perancis (yang berasal dari masa kolonial) dituturkan oleh beberapa orang.
Buddha Theravada adalah agama yang dominan di negara itu. Upaya-upaya khusus dilakukan untuk melestarikan lagu-lagu dan tarian tradisional dari situs-situs tua Khmer. Seni-seni kuno ini telah dikagumi di seluruh dunia.
Wilayah
Sebagian besar wilayah negara ini terdiri atas cekungan berbentuk cawan yang di tiga sisinya dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan. Pegunungan Elephant terletak di barat daya, sedang Pengunungan Cardamom ada di sebelah barat. Di utara, Pegunungan Dangrek membentuk bagian perbatasan dengan Thailand. Di timur, di sepanjang perbatasan Vietnam, adalah serangkaian bukit yang membentuk bagian dari Deretan Annam. Daerah dataran rendah yang membentang dari Thailand hingga ke Sungai Mekong membentang melalui bukit-bukit di utara Pegunungan Cardamom.
Sungai Mekong dan Tonle Sap
Mekong, sungai terpanjang di Asia Tenggara, adalah salah satu fitur yang paling penting dalam geografi Kamboja. Sungai ini mengalir melalui Kamboja lebih dari 640 kilometer sebelum memasuki Vietnam. Sungai Mekong adalah jalur transportasi dan sumber air utama untuk irigasi di Kamboja. Sungai ini terhubung ke danau besar dan dangkal, Tonle Sap (Danau Besar). Wilayah ini adalah jantung Kamboja, yang secara tradisional memiliki populasi terbesar, sawah paling produktif, dan ikan komersial terbanyak di negara itu. Wilayah ini juga merupakan situs ibukota Kamboja di masa lalu dan masa kini dan kota-kota besar Kamboja lainnya.
Iklim dan Sumber Daya Alam
Kamboja memiliki iklim tropis, ditandai dengan musim hujan dan kemarau. Selama musim hujan, cekungan tengah menerima curah hujan cukup banyak. Di sisa tahun, curah hujan sangat sediki. Persediaan air tambahan dari Sungai Mekong sangat diperlukan untuk irigasi. Suhu rata-rata tahunan bervariasi antara 21 dan 35 °C.
Selain tanah subur, Kamboja memiliki area hutan yang luas. Hutan merupakan sumber kayu, ekspor utama negara. Satwa liar Kamboja meliputi gajah, harimau, beruang, dan berbagai jenis burung dan reptil.
Ekonomi
Ekonomi Kamboja hancur akibat perang dan pergolakan politik. Pemulihan ekonomi adalah tugas utama pemerintah saat ini.
Pertanian
Perekonomian Kamboja sebagian besar didasarkan pada pertanian. Sebagian besar orang melakukan pertanian subsisten. Mereka menanam padi, sayuran, dan buah-buahan serta memelihara unggas pada lahan-lahan kecil untuk mereka gunakan sendiri. Tanaman makanan utama adalah padi. Pada suatu waktu, Kamboja menghasilkan surplus beras untuk diekspor. Komoditas ini datang terutama dari daerah pertanian yang kaya di lembah Sungai Mekong dan cekungan Tonle Sap. Karet ditanam di perkebunan besar. Ini adalah tanaman komersial terkemuka dan, bersama kayu, menjadi ekspor utama Kamboja.
Perikanan, Manufaktur, dan Pertambangan
Perikanan adalah kegiatan ekonomi yang penting di Tonle Sap dan di perairan pantai. Manufaktur besar terdiri atas produksi tekstil, pengolahan produk pertanian, dan industri ringan lainnya. Beberapa fosfat dan batu permata (terutama safir dan rubi) ditambang. Tapi sumber daya mineral lain di negara ini masih harus dikembangkan, terutama bijih besi, bauksit, dan mangaan.
Kota-kota
Phnom Penh adalah ibukota dan merupakan kota terbesar serta pusat transportasi dan perdagangan Kamboja. Letaknya di bagian selatan negara itu, di persimpangan Sungai Mekong dan Tonle Sap. Sejarah kota ini dimulai dari tahun 1400-an. Phnom Penh menggantikan Angkor sebagai ibukota Kerajaan Khmer lama. Phnom Penh menjadi ibukota kerajaan Kamboja pada tahun 1860-an. Populasi kota ini telah meningkat secara dramatis selama bertahun-tahun. Sekarang, populasinya diperkirakan lebih dari dua juta jiwa. Kota terbesar kedua adalah Battambang di Kamboja barat. Kompong Som adalah kota pelabuhan Kamboja yang berada di Teluk Thailand.
Pemerintah
Kamboja pernah memiliki sejumlah pemerintah yang berbeda sepanjang sejarahnya. Sekarang, negara ini berbentuk monarki konstitusional. Di bawah Konstitusi 1993, raja adalah kepala negara dan panglima angkatan bersenjata. Kekuasaan legislatif diberikan pada Majelis Nasional terpilih. Pemerintah, yang terdiri atas kabinet menteri, dipimpin oleh seorang perdana menteri. Perdana menteri ditunjuk oleh raja dari perwakilan partai politik dengan jumlah kursi terbanyak di legislatif.