Laut Baltik, Perairan Payau Terbesar di Dunia
Laut Baltik adalah laut pedalaman di Eropa Utara yang dikelilingi oleh Semenanjung Skandinavia, pulau-pulau Denmark, dan daratan Eropa. Laut Baltik disebut sebagai hamparan perairan payau terbesar di dunia, yang berarti bahwa airnya memiliki kandungan garam lebih banyak dari air tawar, tetapi lebih sedikit dari air laut. Cekungan yang memuat air Laut Baltik terbentuk oleh erosi glasial selama periode panjang di Zaman Es.
Laut Baltik (Mare Balticum) dinamai oleh penulis sejarah Jerman, Adam of Bremen, di abad ke-11, kemungkinan dari kata Latin balteus atau ikat pinggang. Hal ini disebabkan oleh karakteristik perairan Laut Baltik yang memanjang melalui jalur darat. Pada Abad Pertengahan, laut ini dikenal dengan banyak nama yang berbeda, baru pada abad ke-16 nama “Laut Baltik” lazim digunakan.
Pada awal Abad Pertengahan, batas-batas Laut Baltik adalah situs-situs perdagangan Viking Skandinavia. Pertempuran dengan suku Wend (orang Slavia yang berasal dari pantai selatan Laut Baltik) untuk menguasai lautpun terjadi, dan Viking keluar sebagai pemenang.
Pada abad ke-12, pembajakan Slavia semakin intensif sebelum akhirnya Denmark mengambil kendali atas sebagian besar garis pantai laut itu. Selama berabad-abad berikutnya, melalui banyak perang, kekuasaan atas Laut Baltik telah berlalu dari Swedia, Jerman, Rusia, hingga Polandia.
Pinggiran Laut Baltik terdiri atas garis pantai Denmark, Swedia, Finlandia, Rusia, Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia dan Jerman. Daerah utara disebut Bothnian Bay. Wilayah Laut Baltik paling utara terletak di antara wilayah Stockholm di Swedia, Estonia, dan barat daya Finlandia. Teluk Kiel berada di bagian barat Laut Baltik. Tiga selat Denmark (Great Belt, Little Belt, dan The Sound) menghubungkan Laut Baltik dengan Kattegat Bay di Laut Utara dan selat Skagerrak.
Laut Baltik memiliki panjang sekitar 1.600 km, lebar sekitar 190 km, dan memiliki kedalaman rata-rata 54 meter. Kedalaman maksimum adalah 459 meter di sisi Swedia. Luas permukaan Laut Baltik adalah sekitar 376.900 km persegi dan volumenya kira-kira 21.007 kilometer kubik. Selama musim dingin, sekitar setengah dari permukaan Laut Baltik menjadi es.
Industrialisasi yang meluas di abad ke-20 dari negara-negara yang berbatasan dengan Laut Baltik menyebabkan penurunan satwa laut liar dalam jumlah besar. Banyak spesies yang terancam punah, seperti anjing laut abu-abu dari Baltik, namun usaha konservasi besar sedang berlangsung untuk melindungi makhluk ini dan makluk lain di Laut Baltik. Angsa bisu (Cygnus olor) adalah unggas terbesar yang ditemukan di Baltik. Lumba-lumba dapat ditemukan di perairan Laut Baltik Denmark.