Afrika, Sebuah Benua yang Unik
Afrika sering digambarkan sebagai benua yang dibagi oleh Gurun Sahara. Wilayah di bagian utara gurun disebut Afrika Utara. Geografi menandainya dengan garis pantai yang panjang di Mediterania, dan sejarah telah menjadi saksi dominasi populasi Arab di sana. Akibatnya, wilayah ini secara kultural lebih dekat ke Timur Tengah dan Eropa Selatan daripada seluruh Afrika, yang dikenal sebagai sub-Sahara Afrika. Bila Afrika Utara memiliki kesatuan budaya tertentu sebagai bagian dari dunia Arab Islam, sub-Sahara Afrika secara kultural maupun geografis lebih beragam.
Tidak seperti benua lain seperti Asia, Eropa, dan Amerika Utara, penduduk Afrika relatif tidak sepadat penduduk di benua-benua itu. Lembah subur Sungai Nil mendukung pertumbuhan populasi yang besar, dan Afrika memang memiliki sejumlah kota besar. Tapi secara keseluruhan, banyak wilayah luas di benua itu yang tidak berpenghuni, terutama karena tanahnya yang buruk tidak cocok untuk bercocok tanam atau karena hama serangga yang membawa penyakit pada manusia dan ternak.
Afrika mengandung banyak kekayaan mineral. Berlian, emas, dan uranium ditambang di Afrika Selatan; emas dan berlian di Ghana dan Tanzania; dan deposit tembaga yang luar biasa ditemukan Zambia dan Republik Demokratik Kongo. Ada cadangan besar minyak di barat dan utara, dan cadangan besar besi dan batubara di beberapa daerah. Namun, banyak sumber daya di benua ini jarang dikembangkan. Masih banyak kekayaan yang berada di bawah tanah, menunggu untuk ditemukan. Afrika juga menghasilkan banyak hasil-hasil pertanian, seperti kapas, teh, kopi, kakao, karet, cengkeh, dan tembakau.
Meskipun ada beberapa orang kaya di Afrika, sangat sedikit orang Afrika yang memperoleh kemakmuran dari kekayaan benua mereka. Memang, sebagian besar orang Afrika sangat miskin. Namun, sulit untuk menghitung standar hidup dalam bentuk uang, karena banyak orang Afrika yang menanam makanan mereka sendiri dan membangun rumah mereka sendiri, tidak menggunakan uang sama sekali. Meski demikian, untuk benua secara keseluruhan, pendapatan per kapita (berdasarkan pendapatan nasional bruto yang dikonversikan ke nilai dolar internasional) adalah 3.010 dolar pada tahun 2012. Untuk sub-Sahara Afrika, nominalnya 2.240 dolar. Republik Demokratik Kongo adalah negara termiskin di benua dan di dunia, dengan pendapatan per kapita hanya 370 dolar.
Pendidikan dan perawatan kesehatan berada di luar jangkauan bagi banyak orang di benua itu. Sekitar 37 persen orang Afrika dewasa dinyatakan buta huruf pada tahun 2008. Angka ini meningkat dari prosentase tahun 1990, yakni 48 persen, tetapi mewakili 200 juta orang. Banyak penyakit tropis membawa keputusasaan dan kematian. Sejumlah besar anak-anak meninggal dunia sebelum usia lima tahun. Namun, ada juga peningkatan signifikan dalam hal ini. Antara tahun 1990 dan 2012, angka kematian bayi di sub-Sahara Afrika turun dari 177 per 1.000 kelahiran menjadi 98 menatian, turun 45 persen.