5 Fakta Penting Tentang Botox
Penuaan adalah hal yang sulit diterima bagi sebagian besar orang, khususnya kaum wanita. Munculnya bintik-bintik penuaan, keriput, garis wajah, atau cekungan di wajah adalah efek normal dari penuaan (dan paparan sinar matahari). Semua ini tentu sangat mengurangi penampilan seseorang yang ingin selalu tampil muda.
Ketika keriput dan garis wajah mengancam, ada satu solusi yang bisa dipakai: botox. Botox atau botulinum toxin memang mahal dan efeknya bersifat sementara, tapi kaum perempuan (dan laki-laki) yang menggunakannya mengatakan bahwa mereka terlihat segar, stresnya berkurang, dan yang paling penting, nampak lebih muda. Sejak tahun 2002, botox telah diberikan dalam lebih dari 11 juta prosedur kosmetik. Tapi botox bukanlah zat sederhana seperti yang kita perkirakan.
Apa zat penyusun botox?
1. Botulisme merupakan penyakit yang melumpuhkan. Salah satu jenis botulisme, strain bawaan makanan, didapat melalui makan makanan yang tidak diproses dengan benar. Sumber umumnya adalah sayuran kalengan, meskipun banyak kasus penyakit disebabkan oleh kentang panggang yang dibungkus foil dan jus wortel. Luka botulisme sering dikaitkan dengan suntikan heroin. Bakteri Clostridium botulinum juga ditemukan di dalam tanah dan debu.
Bakteri menghasilkan neurotoksin, zat yang merusak jaringan saraf. Racun tersebut adalah zat yang digunakan kalajengking dan tarantula untuk melumpuhkan mangsa dan musuh-musuh mereka. Pada manusia, efek dari botulisme meliputi kelemahan otot, gangguan penglihatan, dan kelopak mata nampak terkulai. Botulinum toxin A adalah salah satu neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium botulinum – dan itulah bahan pembuat Botox. Tapi dalam kasus ini, kelumpuhan adalah hal yang baik.
2. Ada tujuh racun botulinum, diidentifikasi oleh huruf A sampai G. Setelah racun melekat di ujung saraf, zat kimia yang bertanggung jawab untuk memulai kontraksi otot (asetilkolin) terblokir. Hal ini dikarenakan racun tersebut “memburu” protein yang melepaskan asetilkolin.
Dalam istilah sederhana, racun botulinum membuat tubuh memerintahkan otot untuk terus berkontraksi. Hal ini bisa sangat berbahaya. Misalnya, racun dapat menyebabkan kegagalan pernafasan karena menghalangi pesan tubuh pada paru-paru untuk bernapas. Tapi bagaimana jika Anda ingin membuat otot tetap kencang?
3. Mengapa menyuntikkan racun ke dalam tubuh Anda dengan sengaja? Karena jika Anda tidak dapat menggerakkan otot-otot tubuh, maka Anda tidak akan bisa keriput. Botox telah disetujui untuk mengobati garis kerutan vertikal antara alis mata, yang dikenal sebagai garis glabellar. Botox juga sering digunakan keriput di ujung mata dan kerutan pada alis. Beberapa orang menggunakan botox untuk “perampingan rahang” – menyuntik otot-otot sekitar rahang untuk membuat penampilan wajah lebih ramping (seperti yang marak di Korea Selatan).
Ketika botox diberikan ke otot-otot di sekitar keriput dan garis wajah, maka otot-otot tersebut tidak bisa bergerak. Setelah otot-otot itu rileks, maka keriput dan garis-garis wajah akan tampak mulus. Efek ini hanya sementara -3 atau 4 bulan- dan botox tidak bisa melakukan apapun untuk kerusakan kulit akibat sinar matahari.
4. Botox digunakan untuk beberapa keperluan medis di samping kosmetik. Suntikan dapat mengobati migrain kronis, kandung kemih yang terlalu aktif, mata juling, berkeringat parah, dan berbagai kondisi yang mempengaruhi otot-otot.
Kondisi seperti cervical dystonia menyebabkan kontraksi otot tak sadar. Botox, setelah disuntikkan ke dalam otot yang terkena, akan mengurangi atau menghilangkan kejang. Seseorang yang menerima pengobatan untuk migrain kronis akan dikenakan 31 suntikan di daerah kepala dan leher, sementara seseorang dengan masalah inkontinensia urin akan mendapat suntikan ke dinding kandung kemih. Efeknya bersifat sementara, berlangsung dari 3 sampai 10 bulan, tergantung pada kondisi.
5. Melakukan suntik botox tidak seperti melakukan pedikur. Suntikan botox adalah prosedur medis yang harus dilakukan oleh seorang profesional bersertifikat resmi. Ada kemungkinan bahwa seseorang yang melakukan suntikan botox mengalami efek samping seperti memar, sakit kepala, gatal, nyeri. Beberapa efek samping mengancam nyawa, dari masalah pernapasan hingga racun yang menyebar ke area lain di tubuh.