King Cobra, Ular Berbisa Terpanjang di Dunia
King cobra adalah satu-satunya ular di dunia yang membangun sarang untuk menyimpan telur mereka. King cobra adalah ular yang tuli terhadap suara di sekitarnya dan menggunakan getaran di dalam tanah sebagai salah satu indera utamanya. Nama ilmiah ular king kobra adalah Ophiophagus hannah. Ular King cobra termasuk dalam ordo squamata, family elapidae dan genus ophiophagus. King kobra bukanlah ular kobra yang sebenarnya sebab hewan ini berada dalam genus yang berbeda dengan kobra.
Ular king cobra bisa tumbuh hingga mencapai panjang 5,5 meter. King cobra adalalah ular berbisa terpanjang di dunia. Beratnya bisa mencapai 9 kilogram. Ular ini begitu kuat hingga dapat mengangkat sepertiga tubuhnya di atas tanah sambil menyerang mangsanya. Ketika ular king cobra menyerang ia akan membesarkan dan memipihkan lehernya yang khas sambil mengeluarkan desisan yang terdengar seperti suara anjing menggeram.
Ular ini biasanya makan ular lain, baik yang berbisa maupun yang tidak berbisa. Sumber makanan lainnya antara lain telur, kadal, dan binatang kecil. King cobra menjaga telur mereka dengan garang sampai menetas. King cobra hidup di darat, air, dan pohon-pohon.
Racun sintetis kobra digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan obat arthritis. Fakta lain, seruling pemikat digunakan untuk membujuk ular king cobra melalui getaran yang dibuat di tanah, bukan suara yang dikeluarkan seruling di udara. King kobra bukanlah makhluk agresif. Ular ini sebenarnya pemalu dan akan menghindari manusia sebisa mungkin. Namun, jika ular ini terpojok, ia akan menjadi sangat agresif.
Kebanyakan king kobra hidup di hutan hujan di dataran India, China selatan, dan Asia Tenggara. Dosis neurotoksin dari satu gigitan ular king cobra cukup untuk membunuh 20 orang. Jumlah cairan yang dikeluarkan dalam sekali gigitan adalah 1 ons. Racun ini cukup untuk membunuh seekor gajah. Namun, racun king kobra bukanlah yang paling mematikan di antara semua jenis ular berbisa di dunia.