Karakteristik dan Penampilan Serigala Tundra
Serigala tundra adalah nama lain untuk serigala arktik. Serigala tundra dianggap sebagai sub-spesies serigala abu-abu. Binatang ini dinamai sesuai habitat aslinya, yang meliputi beberapa daerah di Arktik tinggi. Serigala tundra memiliki beberapa karakteristik yang membedakan mereka dengan serigala abu-abu dan timberwolf dan secara khusus beradaptasi dengan kehidupan di lingkungan yang keras.
Serigala tundra lebih kecil dan gempal dari serigala abu-abu. Mereka memiliki bulu putih tebal yang berubah menjadi coklat muda di musim panas. Serigala Arktik sangat cocok dengan lokasi mereka. Bulu putih mereka berfungsi sebagai kamuflase terhadap latar belakang bersalju. Telinga mereka lebih pendek dan moncongnya tumpul untuk menghindari hilangnya panas tubuh ke udara dingin. Di musim dingin mereka menumbuhkan lapisan bulu kedua untuk mendapatkan kehangatan lebih. Serigala tundra juga memiliki kaki yang lebih besar dari serigala abu-abu. Kaki ini membantu menyebarkan berat badan secara merata saat mereka berjalan di tanah bersalju.
Serigala tundra berkeliaran di banyak daerah di Arktik tinggi, meliputi wilayah Greenland, Alaska, dan Kanada utara. Lingkungannya tertutup salju hampir sepanjang tahun dengan daerah kutub tandus. Tanah es dan kondisi yang keras tidak memungkinkan serigala Arktik membuat liang untuk bersembunyi. Sebaliknya, mereka menggunakan gua-gua dan batu sebagai tempat tinggal dan untuk melahirkan anak.
Serigala tundra adalah hewan sosial. Mereka hidup dalam kelompok sosial yang terorganisir dengan baik hingga 20 hewan. Namun, karena wilayahnya begitu luas, mereka dapat menghabiskan banyak waktu menyebar satu sama lain. Di puncak kelompok ada alpha betina dan jantan -dua serigala dalam kelompok yang diperbolehkan untuk kawin. Bayi serigala dipelihara selama enam bulan dalam sebuah gua yang terlindung. Mereka kemudian tinggal dengan kelompok selama dua tahun sebelum pergi untuk menciptakan kelompoknya sendiri. Tidak seperti serigala lainnya, serigala tundra belum mengembangkan rasa takut pada manusia. Hal ini dikarenakan hanya ada sedikit pemukiman manusia di habitatnya.
Serigala tundra memiliki wilayah seluas lebih dari 1.000 mil persegi, menurut Wolf Center International. Hal ini karena mangsa mereka langka. Serigala tundra adalah karnivora. Mangsa terbesar mereka adalah lembu musk dan karibu. Mangsa yang lebih kecil antara lain angsa salju, burung ptarmigan, tikus kecil, dan kelinci Arktik. Serigala tundra memiliki stamina yang besar dan mereka akan mengepung mangsanya yang besar dan kelelahan, bukan memburunya dengan kecepatan dan kekuatan. Terkadang mereka akan memangsa hewan terlemah dalam kelompok.
Secara historis serigala tundra hanya mengalami sedikit perlakuan buruk dari manusia dibandingkan dengan spesies lainnya. Namun, meningkatnya perambahan habitat hewan ini oleh manusia untuk keperluan ilmiah dan industri telah membuat mereka berada dalam kontak dekat dengan manusia. Serigala tundra rentan terhadap perubahan iklim. Curah hujan salju yang tinggi dapat menyebabkan penurunan jumlah kelinci dan muskox yang merupakan mangsa utamanya.