Mengenal Jenis Tempat Tinggal Siput
Siput menghuni berbagai jenis lingkungan, mulai dari hutan, gurun, sungai, kolam, selokan, dan semua bagian dari laut. Secara tradisional tempat tinggal siput terbagi ke dalam tiga kelompok, yakni darat, air tawar, dan air asin atau laut.
Siput tanah biasanya berkembang biak di tempat yang lembab dan teduh seperti di bawah batang kayu dan batu, tepi kolam dan sungai, serta hutan. Sebagian besar siput hidup di tanah, tetapi beberapa spesies siput tropis yang besar tinggal di atas pohon.
Siput tanah menggunakan kakinya yang berotot untuk merangkak di tanah. Otot-otot kaki siput bisa membantunya bergerak dengan gerakan seperti gelombang yang mendorong tubuh siput ke depan. Siput bergerak sambil mengeluarkan lendir yang membantunya meluncur di atas permukaan tanah.
Saat cuaca kering, banyak siput tanah mengurung diri dalam cangkang mereka dengan menutup “pintu” dari lendir kering yang disebut epiphragm. Siput beristirahat dalam kondisi ini, disebut estivasi, sampai musim kering berakhir. Kebanyakan siput tanah memiliki organ primitif mirip paru-paru yang memungkinkan mereka untuk mengambil oksigen dari udara.
Siput air tawar hidup di sungai, kolam, danau, dan sumber air panas. Beberapa dari mereka juga memiliki organ mirip paru-paru yang bisa muncul ke permukaan air untuk menghirup udara. Spesies lainnya memiliki insang yang memungkinkan mereka untuk mengambil oksigen dari dalam air.
Siput air asin atau laut digolongkan sebagai kelompok siput terbesar. Mereka menghuni rawa-rawa, lumpur, dan terumbu karang, dan bahkan dapat hidup di dasar laut. Beberapa siput laut melekat pada cangkang atau batu secara pemanen, sementara siput lain bersembunyi di bawah permukaan sedimen.
Beberapa jenis siput dapat berenang dengan mengepakkan bagian tubuhnya yang berbentuk seperti sayap yang dimodifikasi. Siput laut biasanya bernapas dengan insang. Banyak dari siput ini memiliki tutup cangkang yang disebut operkulum, yang akan menutup setiap kali hewan ini menarik dirinya ke dalam cangkang.