Benarkah Ada Kehidupan di Planet Mars?

Para ilmuwan, antariksawan, penulis, bahkan pendongeng telah merenungkan pertanyaan besar ini selama berabad-abad. Saat ini, kita tahu bahwa planet merah ini bukanlah tempat yang ramah bagi peradaban besar “Suku Mars” atau Martian. Meskipun planet Mars tidak memiliki kota-kota eksotis yang ramai dengan alien atau reruntuhan kuno penuh artefak dari peradaban yang telah lama punah, bukan berarti beberapa bentuk kehidupan tidak pernah ada di planet ini.

Sebagaimana telah kita lihat di bumi, kehidupan bisa memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Tapi apapun bentuknya, segala macam kehidupan yang kita ketahui setidaknya membutuhkan air untuk bertahan hidup. Inilah sebabnya mengapa penelitian ruang angkasa ke Mars semakin memfokuskan diri pada pencarian bukti zat berharga ini pada permukaan planet.

Meskipun air beku dan bukti kuat tentang keberadaan air dalam bentuk cair di masa lalu telah ditemukan di Mars, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang bisa ditemukan di planet merah ini. Tapi harus diakui, hanya sebagian kecil dari planet ini yang telah dieksplorasi.

Menariknya, bukti keberadaaan suku Mars telah ditemukan di bumi. Pada tahun 1996, sebuah tim ilmuwan mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi sebuah meteorit Mars kuno yang jatuh di Antartika. Meteorit ini menunjukkan adanya fosil bakteri dan tanda-tanda kehidupan di Mars.

Peneliti lain yang skeptis terhadap kesimpulan ini mengatakan bahwa meteorit tersebut tidak mengandung tanda-tanda kehidupan apapun. Perdebatan tentang hal ini masih akan terus berlanjut sampai bukti yang lebih meyakinkan dapat ditemukan dalam sampel tanah atau batuan Mars yang dibawa kembali ke bumi dalam misi ruang angkasa di masa depan.