Sejarah Negara Bagian AS Alabama
Pemukim Awal
Penghuni paling awal daerah yang sekarang disebut Alabama adalah kaum pemburu dan pengumpul yang menghuni tebing. Pada akhir tahun 1950-an, para arkeolog menggali Russell Cave di timur laut Alabama. Mereka menemukan beberapa sisa-sisa fosil manusia tertua yang pernah ditemukan di Amerika Utara: tulang, alat-alat, senjata, dan artefak lainnya. Bukti menunjukkan bahwa orang-orang prasejarah telah tinggal di daerah ini sejak tahun 6.000 SM.
Antara 800-1500 SM, kaum Pembangun Gundukan (Mound Builders) tinggal di lembah-lembah sungai yang sekarang menjadi wilayah Alabama. Mereka juga dikenal sebagai Budaya Mississippi. Masyarakat kuno membangun gundukan pemakaman bumi yang menjadi pusat kehidupan spiritual dan budaya desa mereka. Kadang-kadang kuil atau rumah para kepala suku dibangun di atas gundukan. Contohnya adalah kota Moundville, selatan Tuscaloosa. Ini dinamai atas 40 gundukan yang dibangun di sana sekitar 1200 SM.
Pada tahun 1500-an, dua kelompok penduduk asli Amerika yang berbeda menghuni daerah ini. Yang pertama adalah orang-orang Muskogean yang terdiri atas suku-suku Creek, Choctaw, dan Chickasaw. Kelompok kedua, Cherokee, masuk ke dalam bangsa Iroquois. Mereka pindah ke Alabama dari Georgia untuk melarikan diri dari pemukim Eropa di sana. Suku-suku tersebut dianggap “beradab” karena mereka dengan mudah bisa mengadopsi cara hidup para pemukim Eropa. Penduduk asli Amerika tinggal di rumah kayu dan hidup sebagai masyarakat agrikultural. Mereka menanam jagung, kacang, tembakau, dan labu. Artefak seperti tembikar dan ukiran batu menunjukkan bahwa orang-orang ini memiliki kemampuan artistik yang besar.
Penjelajah Eropa
Orang-orang Eropa pertama yang menginjakkan kaki di wilayah yang kelak menjadi Alabama adalah penjelajah Spanyol. Alonso Álvarez de Piñeda menjelajahi daerah pesisir sekitar tahun 1519. Penjelajah pertama yang mencapai pedalaman Alabama adalah Hernando de Soto pada tahun 1540. De Soto sedang mencari emas. Dia dan anak buahnya menyerang desa-desa, mengambil makanan dan perlengkapan lain, serta menyiksa para penduduk desa. Di Maubilla, di sepanjang Sungai Alabama, berita de Soto menyebar sebelum kedatangannya. Penduduk asli Amerika, yang dipimpin oleh kepala Tascaluza, meluncurkan serangan mendadak. De Soto memenangkan pertempuran itu, tetapi kehilangan banyak anak buah dan terpaksa melarikan diri ke barat.
Pada tahun 1559, Don Tristan de Luna tiba di Mobile Bay dengan 1.000 orang Spanyol untuk mendirikan koloni. Badai dan kekurangan makanan menyebabkan mereka kembali ke Meksiko. Orang-orang Spanyol meninggalkan banyak penyakit baru yang menyerang penduduk asli Amerika yang tidak memiliki kekebalan. Ribuan orang jatuh sakit dan tewas, membuat seluruh desa ditinggalkan.
Perancis membangun pemukiman pertama yang sukses di Alabama. Dikirim oleh Raja Louis XIV untuk mengatur wilayah Louisiana, Pierre Le Moyne dan saudaranya, Jean-Baptiste, membangun Fort Louis de la Mobile pada tahun 1702 di Sungai Mobile. Banjir dan kelaparan memaksa warga untuk pindah.
Pada tahun 1711, pemukiman pindah ke hilir, ke lokasi yang kini menjadi kota Mobile. Wilayah ini menjabat sebagai ibukota Wilayah Louisiana selama beberapa tahun. Selama 100 tahun ke depan, wilayah Alabama dikuasai Perancis, Inggris, dan Spanyol dengan berbagai cara. Amerika Serikat berhasil mencaplok Alabama dalam Perang 1812, dan Alabama menjadi negara bagian AS ke-22 pada tahun 1819.