Profil Lengkap Negara Qatar
Qatar adalah negara Arab kecil yang terletak di Asia Barat Daya. Negara ini adalah bagian dari wilayah yang dikenal sebagai Timur Tengah. Qatar terletak di Semenanjung Arab, di pantai Teluk Persia. Negara ini berbatasan darat dengan Arab Saudi. Negara pulau, Bahrain, terletak di barat laut.
Wilayah Qatar sebagian besar adalah gurun. Selama berabad-abad lamanya, kehidupan rakyatnya bergantung pada kegiatan menggembalakan unta dan ternak lainnya, mencari ikan, dan menyelam untuk mendapatkan mutiara di Teluk Persia. Namun, pada tahun 1939, cadangan besar minyak ditemukan di bawah tanah Qatar yang tandus. Penemuan ini mengubah Qatar dari negara miskin menjadi salah satu yang sangat makmur di dunia.
Qatar sudah lama dipegang oleh penguasa Bahrain. Pada tahun 1872, Qatar berada di bawah dominasi Turki Ottoman, yang menguasai wilayah semenanjung. Namun Turki diusir oleh Inggris selama Perang Dunia I (1914-1918).
Pada tahun 1916, Inggris menandatangani perjanjian dengan Qatar. Perjanjian itu membawa wilayah itu di bawah perlindungan Inggris dan mengakui keluarga Al Thani sebagai penguasa turun-temurun Qatar. Inggris secara sukarela mengakhiri perjanjian itu pada tahun 1971, dan Qatar memperoleh kemerdekaan penuh. Sheikh Khalifa bin Hamad Al Thani berkuasa pada tahun 1972 dan secara bertahap membawa industri minyak Qatar berada di bawah kendali pribadinya. Pada tahun 1995, Sheikh Khalifa digulingkan oleh putranya, Putra Mahkota Hamad, dalam kudeta tak berdarah.
Sedikitnya satu dari empat warga Qatar adalah penduduk asli Qatar. Sebagian besar penduduk Qatar terdiri atas warga asing yang bekerja di industri minyak negara itu. Sebagian besar pekerja asing berasal dari negara-negara Timur Tengah lainnya dan dari Pakistan serta India. Beberapa orang Eropa dan Amerika juga bekerja sebagai teknisi industri minyak. Pendapatan dari minyak memungkinkan pemerintah Qatar untuk menyejahterakan rakyatnya. Upaya ini meliputi pelayanan kesehatan dan perumahan gratis yang didukung pemerintah.
Bahasa Arab adalah bahasa resmi negara Qatar. Bahasa Inggris juga digunakan, terutama dalam bisnis. Sebagian besar penduduk Qatar adalah orang-orang Muslim. Islam adalah agama resmi negara. Di Qatar, pendidikan gratis. Anak-anak sekolah juga mendapat makanan, transportasi, dan pakaian gratis. Beasiswa tersedia untuk siswa yang memenuhi syarat untuk studi di luar negeri atau di Universitas Qatar di Doha.
Wilayah Qatar mencakup Semenanjung Qatar dan sejumlah pulau-pulau kecil di Teluk Persia. Semenanjung itu panjangnya sekitar 160 kilometer dan lebarnya sekitar 90 kilometer. Selain beberapa bukit rendah di pantai barat, bentang alam Qatar sebagian besar adalah wilayah datar dan berpasir. Satu-satunya sumber mineral Qatar yang sangat penting adalah cadangan minyak dan gas alam. Musim panas di Qatar sangat panas, dengan suhu rata-rata 42 °C. Sedangkan musim dingin suhunya jauh lebih dingin, 15 °C. Hujan sedikit turun di negara ini.
Qatar mulai mengekspor sejumlah besar minyak pada tahun 1950-an. Hari ini minyak mentah dan gas alam membentuk sekitar 85 persen dari pendapatan ekspor negara. Dan industri minyak mempekerjakan mayoritas angkatan kerja. Produk utama yang diproduksi Qatar meliputi olahan minyak bumi, gas alam cair, pupuk, petrokimia, dan baja.
Gandum, sayuran, dan buah-buahan ditanam di negara ini. Namun, sebagian besar makanan harus diimpor karena pertanian sangat terbatas oleh iklim yang kering dan kurangnya tanah yang subur. Industri perikanan memproses ikan dan kerang yang dipanen di Teluk Persia.
Doha, ibukota dan kota terbesar, adalah rumah bagi sekitar 75 persen populasi Qatar. Terletak di pantai timur Qatar, Doha pada satu waktu adalah sebuah desa nelayan kecil. Kota ini tumbuh pesat setelah penemuan minyak. Dua kota lain juga berkembang sebagai hasil dari industri minyak. Dukhan terletak di tempat di mana deposit minyak pertama ditemukan. Umm Sa’id adalah pelabuhan penting di pantai timur yang dihubungkan dengan ladang minyak Dukhan melalui pipa.
Sistem pemerintahan Qatar adalah monarki tradisional, diperintah oleh seorang amir (pangeran). Pemerintah didasarkan pada konstitusi yang telah disetujui pada tahun 2003. Konstitusi hasil revisi menyatakan bahwa sebagian besar kekuasaan berada di tangan keluarga yang berkuasa. Tapi konstitusi untuk pertama kalinya juga mengamanatkan pemisahan kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Untuk membantu tugas-tugas lembaga eksekutif, raja menunjuk kabinet yang disebut Dewan Menteri.
Perdana menteri berfungsi sebagai kepala pemerintahan. Lembaga legislatif, Majlis al-Syura (Dewan Penasehat), memiliki 45 anggota. Mereka diberdayakan untuk menyusun undang-undang dan menyetujui usulan anggaran. Dua-pertiga dari anggota dewan dipilih oleh rakyat; sisanya diangkat oleh sang amir.