Sekilas Mengenai Orang-orang Mesir

Mesir, yang membentang dari Laut Mediterania hingga ke perbatasan utara Sudan, bisa ditelusuri sejarahnya hingga sekitar 5000 tahun silam. Meskipun memiliki karakteristik kedaerahan yang sangat beragam, Mesir modern berbagi identitas etnis, budaya, dan bahasa yang serupa dengan warga negara-negara Afrika Utara dan Timur Tengah.

Orang Mesir menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa umum. Bahasa Arab diajarkan di sekolah-sekolah dan merupakan bahasa media dan pemerintah. Orang Mesir yang terpelajar juga berbicara dan mengerti bahasa Inggris dan Perancis, bahasa perdagangan dan diplomasi internasional. Meskipun tak terlalu umum, ada sekitar 300.000 orang Mesir yang berbicara dalam bahasa Nobii, bahasa Nubian, dan sekitar 250,00 Mesir yang tinggal di wilayah Luxor berbicara dalam bahasa Domari.

Sekitar 90 persen dari orang Mesir menganut agama Islam. Di Mesir, Islam mempengaruhi hukum, pendidikan dan kebudayaan. Negara ini memiliki ribuan masjid, yang paling terkenal adalah masjid-masjid yang dibangun selama periode 250 tahun ketika Mesir berada di bawah kekuasaan Turki Ottoman. Sekitar 9 persen dari orang Mesir menganut Kristen Koptik dan satu persennya menganut agama Kristen.

Agama mempengaruhi adat dan budaya Mesir. Meskipun masih tetap terlihat modis dalam cara berpakaiannya, kebanyakan perempuan Mesir memilih untuk menutupi rambut mereka dengan syal warna-warni atau cadar hitam tradisional untuk menghormati budaya. Secara umum, laki-laki dan perempuan tidak bersosialisasi di depan umum dan diharapkan untuk menampilkan perilaku yang baik setiap saat.